Menurut Wikipedia social
engineering adalah pemerolehan informasi atau maklumat rahasia/sensitif dengan
cara menipu pemilik informasi tersebut. Social engineering umumnya dilakukan
melalui telepon atau Internet. Social engineering merupakan salah satu metode
yang digunakan oleh hacker untuk memperoleh informasi tentang targetnya, dengan
cara meminta informasi itu langsung kepada korban atau pihak lain yang
mempunyai informasi itu.
Menurut saya pribadi social
engineering itu adalah suatu teknik untuk mendapatkan suatu informasi tertentu
secara langsung berinteraksi dengan si pemilik informasi bisa dengan menanyakan
langsung atau juga mengelabuinya sehingga bisa mendapatkan informasi tersebut.
Dalam teknik ini seorang hacker di harus kan
memiliki mental yang kuat dan kreativitas, karena si hacker itu berhadapan
langsung dengan si pemilik informasi jadi jika tidak maka si pemilik informasi
curiga terhadap kita dan serangan yang di lancarkan menjadi gagal.
Menurut saya pribadi sehebat apapun
keamanan suatu sistem informasi tersebut, dan sesering apa pun di debugging
tetap saja masih memiliki celah yang ada dan diantara celah tersebut ialah
melalui si pemilik ataupun si pemilik informasi yang berkaitan dengan sistem
tersebut. Hal ini dapat kita lihat banyak nya sebuah sistem keamanan yang
berhasil di susupin oleh orang dalam itu tersendiri, nah yang menyebabkan hal
itu terjadi karena si orang dalam itu sudah tau segala macam prosedur atau pun
informasi yg berharga untuk menyusup di bandingkan orang luar yg ingin menyusup
ke sistem keamanan tersebut.
Mari kita simak sebuah kejadian yg benar benar terjadi
berikut :
Sekelompok orang memasuki kantor
sebuah perusahaan pengiriman yang cukup besar, dan keluar dengan informasi
untuk mengakses SELURUH jaringan komputer perusahaan tersebut. Bagaimana hal
itu bisa terjadi? Dengan mengumpulkan informasi sedikit demi sedikit, dari
beberapa pegawai yang ditemui di perusahaan tersebut.
Sebelum mendatangi kantor tersebut,
mereka mempelajari perusahaan itu, dan itu mereka lakukan dalam rentang waktu
dua hari saja. Salah satu persiapan mereka adalah menghubungi departemen HRD.
Dan hasilnya, mereka memiliki beberapa nama orang penting di perusahaan
tersebut. Nama-nama yang bisa mereka pergunakan ketika berpapasan dengan
pegawai yang bekerja di kantor tersebut, nama-nama penting yang jika di dengar
oleh penjaga pintu depan akan membukakan pintu buat mereka, meski mereka tidak
memiliki kartu pass. Di lantai ketiga, mereka mengatakan kalau kartu pass-nya
tertinggal, lalu seorang pegawai yang baik hati membukakan pintu ke ruangan
yang terbatas untuk orang-orang dengan akses keamanan tertentu saja yang boleh
masuki.
Mereka tahu bahwa CFO perusahaan
tersebut sedang tidak di tempat, jadi mereka dengan gampang memasuki kantor CFO
perusahaan tersebut dan mengakses komputernya yang tidak diproteksi password.
Dan mereka pun mendapatkan data seluruh data finansial perusahaan tersebut.
Kemudian mereka berhasil mengumpulkan beberapa dokumen yang ditemukan di tempat
sampah. Ya, mereka bahkan meminta seorang janitor (cleaning service, begitu)
untuk membawakan tempat-tempat sampah yang ada di beberapa ruangan. Lalu mereka
membawa pulang semua data dan dokumen itu.
Dari “markas” mereka, salah seorang
sudah belajar meniru suara CFO (yang sedang keluar kota tadi), lalu menelpon
system admin perusahaan tersebut, dengan suara yang terkesan terburu-buru dia
meminta password untuk remote access dengan alasan lupa dan bahwa catatannya
tertinggal di rumah. Setelah titik ini, yang mereka lakukan tinggal menggunakan
teknik hacking yang “biasa saja” untuk mendapatkan akses tingkat super user ke
dalam sistem komputer.
Dari cerita diatas kita bisa
mengambil kesimpulan bahwa sehabat apapun sistem keamanan pasti memiliki celah
kemanan dan tingkat celah terbesar itu adalah human error. Karena manusia itu
mudah di tebak tingkah laku nya sehingga mudah saja untuk seorang untuk mencuri
informasi dari dia dibandingkan dengan menerobos masuk kesistem menggunakan
teknologi tercanggih.
Teknik seperti ini sudah sering
saya terapkan di kehidupan sehari hari untuk mendapatkan informasi tertentu,
akhir akhir ini seorang teman saya mengeluh karenadia sering di terror oleh
seseorang melauli telepon selular nya dan dia meminta bantuan saya untuk
menemukan siapa orang tersebut. Langkah awal yang saya terapkan adalah meminta
teman saya itu meladenin percakapan teleponnya, kemudian berdasarkan informasi
percakapan tersebut bisa di simpulkan dia adalah seorang lelaki yang umurnya
kira kira sebaya dengan saya. Langkah kedua yang saya lakukan adalah mencoba
membuat suatu kondisi dimana saya seolah olah salah mengirimkan sms salah
alamat ke nomor tersebut dalam kasus ini saya belum mengetahui siapa nama
penggangu tersebut, ternyata sms saya dibalas dan setelah saya pancing akhirnya
dia menyebutkan nama nya saya berpura pura tidak percaya dan menelpon dia
dengan alasan dia berbohong dan dan untuk memastikan suara dia bukan teman saya
dia meng iyakan dan saya pancing dia menyebutkan
alamat singkatdia tahapan kedua selesai. Lanjut ke tahapan terakhir saya
melakukan pencarian di jejaring social dengan nama tersangka dan lokasi yg dia bilang dapat beberapa subject untuk
memastikan alamat lengkap nya saya berpura pura meleopn dia dengan
mengatasnamakan kurir dan dia menjawab alamat lengkap nya kemudian saya
berangkat ke daerah tersbut dan memastikan wajah nya sama dengan yg saya cari
di jejaring social . dan informasi ini
saya berikan kepada teman saya ternyata dia adalah mantan teman saya yang minta
balikan dan memang benar dia yg meneror teman saya tersebut.
Pendekatan
seperti ini sering saya gunakan dalam kasus lain seperti pencurian password
teman teman saya, sebelum saya melakukan pendekatan terlebih dahulu saya
melakukan pembelajaran bagaimana sifat dan kebiasan yg berhubungan dengan
target. Pertama saya mencoba login dengan password yg ada berhubungan dengan
kehidupan teman saya itu seperti tanggal lahir, nama ortu , hobi dll.
Saya ambil
contoh sewaktu saya membobol password facebook teman saya sewaktu sma, saya
berpura pura menanyakan apa email fb dia supaya bisa di add pertemanan
(sebenarnya tidak perlu pakai nama bisa tetapi saya mencoba meyakin kan dia)
dan saya mendapatkan nya, kemudian saya mencoba login dengan nama dia , tanggal lahir, tgl pacaran dsb. Kemudian berhasil
log in.
Hal ini
berhasil jika dia member tahu alamat email nya dan juga dia menggunakan
password yg mudah di tebak, tetapi jika ini gagal saya bisa menggunakan lupa
password pada email yg dia berikan dan membobolnya dengan menjawab security question
, karena pada saat itu banyak yg tidak memperhatikan security question pada
saat membuat email dan saya menggunakan informasi tentang dia untuk menerobos
nya.
Dan jika ini
tidak berhasil saya membuat akun facebook palsu dengan menggunakan nama dia yg
di akhiri dengan angka dua, karena pada saat itu marak yg membuat seperti itu
karena pertemanan di fb lama sudah penuh nah saya membuat fb palsu dengan nama
pacar dia dan seolah olah meminta password dan nama email dia dengan alasan
untuk memantau agar tidak selingkuh, dan cara ini sering berhasil dulu nya.
Terakhir
dengan cara yg menggunakan alat, alat di sini saya menggunakan HP, saya meminta
teman saya untuk login fb nya di hp saya dengan alasan untuk add pertemanan
ketika sudah dia log out fb nya, nah setelah itu saya back terus pada browser
hp saya nah di situ terdapat nama email nya dan password yang masih terbungkus
artesik code pada tampilan login saya catat email nya dan password nya itu saya
pindah kan ke aplikasi catatan di hp saya dan booom password nya sudah saya
ketahui. Selain menggunakan hp saya biasanya menggunakan keylogger yg saya
pasang di lab atau warnet tempat target saya memainkan nya. Dan sebenarnya
masih banyak cara cara yg lain yg saya gunakan untuk memperoleh informasi dari target
hal ini tergantung keberuntungan dan tekad untuk mendapatkan nya, jika saya
memberitahu tentang cara yg lain nya jika saya menggunakan nya tidak akan
efektif :D
Dari penglaman tersebut saya mengambil kesimpulan sehebat
apapun kemanan informasi yg di miliki seseorang pasti mempunyai celah yg di
timbulkan oleh si pemilik informasi itu. Jadi menurut saya social engineering
itu bagaimana seseorang bisa memperolah informasi dari tergetnya berdasarkan
kebiasaan dan prilaku mereka sehari hari dan menemukan celah untuk mendapatkan
informasi dari nya kebiasan yg ada tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar